Penyanyi dangdut, Tiara Marleen, beberapa waktu lalu ditetapkan sebagai tersangka oleh Polres Metro Kota Depok, Jawa Barat.
Hal itu terkait dengan kasus pencemaran nama baik yang dihadapi Tiara Marleen dengan Haji Faisal.
Haji Faisal sudah melaporkan Tiara Marleen terlebih dahulu karena dianggap keterlaluan menyinggung keluarganya.
Sang pedangdut kini justru menginginkan adanya perdamaian dengan cara bertemu langsung dengan kakek Gala Sky tersebut.
Ia berharap besar adanya peluang dan pintu terbuka untuk dirinya dari pihak Haji Faisal terkait permasalahan yang dialaminya.
Tiara Marleen mengaku sudah sering menghubungi pihak Haji Faisal agar segera dilakukan pertemuan di antara keduanya.
“Dari kemarin tuh sudah menghubungi, sebenarnya kita pengen ketemu empat mata, ya,” ucapnya.
Pihak Tiara Marleen selalu berusaha untuk berkomunikasi baik dengan pihak Haji Faisal selama proses pemeriksaan oleh kepolisian.
Namun menurut Tiara Marleen, setelah beberapa waktu bahwa pihak Haji Faisal menjadi sulit untuk dihubungi tanpa sebab.
“Cuma pas malem tiba-tiba jadi susah dihubungi. Ada perubahan yang sangat drastis (dari Haji Faisal). Padahal udah ada rencana empat mata, aku, manajer aku, Pak Haji sama Pak Sandy. Kita ikutin prosesnya aja sih,” ucapnya.
Saat ini, ia lebih memilih untuk menunggu respons dari ayah mendiang Bibi Andriansyah itu karena tak ingin lancang tiba-tiba berkunjung ke rumah Haji Faisal.
“Ya kalau misalkan beliaunya mau ya saya sih ayo. Bahkan saya sudah coba menghubunginya sebanyak tiga kali Pak Haji, karena pengen silaturahmi,” ucapnya dikutip Pikiran-Rakyat.com dari YouTube Sambel Lalap.
Kuasa hukum Tiara Marleen, Abdul Sukur, pun menambahkan bahwa masih ada harapan untuk diakhir baik-baik.
Pasalnya, Abdul Sukur yakin jika Haji Faisal masih bisa untuk memberikan maaf untuk kliennya.
“Mbak Tiara ini kan ibu rumah tangga juga artis, lalu kemudian punya beban lima anak. Masa tega juga Pak Faisal. Pada dasarnya agar Pak Faisal untuk membuka hatinya lah supaya diringankan,” ucap Abdul Sukur.
“Bayangkan, ibu dengan beban anak lima, maka si anak kan bisa terkena gangguan psikologisnya. Apalagi anak paling bontot masih 1 tahun, masih perlu pendampingan ibunya,” ucapnya menambahkan.**
Comment